OLAHRAGA - Memahami fakta cedera hamstring dengan baik sangat penting. Terutama bagi kamu yang sering olahraga atau berprofesi sebagai atlet. Sebab, ini adalah salah satu jenis cedera yang cukup sering menimpa para atlet.
Hamstring adalah sekelompok tiga otot yang membentang di sepanjang bagian belakang paha. Otot-otot ini memungkinkan kamu untuk menekuk kaki di lutut. Cedera jenis ini terjadi ketika satu atau lebih otot ini kelebihan beban, dan bahkan robek.
Fakta Cedera Hamstring
Kamu mungkin mengalami cedera hamstring selama aktivitas yang melibatkan banyak berlari dan melompat atau berhenti dan mulai tiba-tiba. Berikut ini beberapa fakta mengenai cedera hamstring yang sering terjadi pada atlet:
1. Sering Terjadi pada Pemain Sepak Bola
Cedera hamstring merupakan cedera yang sering terjadi para pesepak bola. Ini merupakan kondisi terpelintirnya otot hamstring, atau bisa juga terjadi robekan.
Cedera ini paling sering terjadi karena aktivitas berlari dan melompat. Dua gerakan ini adalah yang paling sering terlibat dalam permainan sepak bola. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi pada atlet dari cabang olahraga lainnya.
2. Atlet Terkenal Pun Pernah Mengalaminya
Fakta menarik lainnya adalah cedera hamstring juga pernah terjadi pada pemain bintang sepak bola, seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Akibat cedera ini, keduanya mesti absen selama beberapa pekan untuk memulihkan kondisi.
Selain atlet sepak bola, cedera ini juga pernah menimpa Stephen Curry, pebasket sekaligus bintang tim Golden State Warriors.
Satu hal yang bikin ngeri, cedera ini jadi momok yang menakutkan, karena angka kejadian berulang dari cedera ini sangat tinggi. Selain itu, atlet akan membutuhkan waktu istirahat yang relatif lebih panjang untuk sembuh, daripada cedera hamstring yang pertama kali.
3. Bisa Ketahuan dari Pengujian Otot
Fakta cedera hamstring selanjutnya adalah terkait proses diagnosisnya. Banyak rangkaian tes yang perlu atlet jalani, khususnya sepak bola, untuk mengetahui ketahanan fisiknya, misalnya, tes pengujian otot.
Sebelum melakukan tes ini, pemain mesti melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasannya bisa dengan sepeda fitness untuk mempercepat proses.
Setelah melakukan pemanasan, pemain akan menjalani tes yang bernama penilaian biodex. Tes inilah yang akan mengetahui kekuatan antara kelompok otot.
Dalam tes ini, pemain harus duduk di kursi dan mendapat ikatan yang kuat. Selanjutnya, petugas akan meminta mereka untuk menendang dengan kaki kanan atau kaki kiri sebanyak lima kali.
Nah, pada tes ini, dokter akan melihat adakah keseimbangan antara paha depan dan paha belakang. Menariknya, lewat tes ini para ahli bisa mengetahui apakah pemain tersebut mengalami cedera hamstring atau tidak.
4. Banyak Faktor Penyebabnya
Biang keladi utama dari cedera hamstring adalah otot hamstring yang tertarik melebihi batas kemampuannya untuk meregang, ketika melakukan aktivitas tertentu. Contohnya, saat berlari atau melompat.
Dalam kebanyakan kasus, cedera ini terjadi akibat gerakan tiba-tiba atau gerakan perlahan, tapi memberi tarikan atau tekanan yang berlebihan. Bagaimana dengan hal yang bisa meningkatkan risiko cedera ini?
Selain olahraga yang melibatkan gerakan menendang, berlari, ataupun melompat, orang yang pernah mengalami cedera ini juga berisiko mengalaminya kembali. Di samping itu, memiliki otot yang kurang lentur dan otot yang berkembang secara tidak seimbang juga bisa memicu cedera.
5. Cara Mencegahnya Cukup Mudah
Karena cedera ini bisa menjadi cedera yang parah, atlet harus bekerja keras untuk menghindarinya. Lagi pula, menyembuhkan cedera hamstring jauh lebih sulit daripada mencegahnya.
Berikut ini beberapa tipsnya:
Lakukan pemanasan sebelum dan peregangan setelah olahraga.
Tingkatkan intensitas aktivitas fisik secara perlahan, jangan drastis.
Berhentilah berolahraga jika merasakan nyeri di bagian belakang paha.
Regangkan dan perkuat paha belakang sebagai tindakan pencegahan.